Rabu, 08 Januari 2014

EYD


Pengertian EYD
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kataejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata, sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib dan teratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan.
Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang disempurnakan (EYD). EYD muali diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan ketiga dalam sejarah bahasa Indonesia ini memang merupakan upaya penyempurnaan ejaan sebelumnya yang sudah dipakai selama dua puluh lima tahun yang dikenal dengan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri PP dan K Republik Indonesia pada saat Ejaan itu diresmikan pada tahun 1947).
Ejaan pertama bahasa Indonesia adalah Ejaan van Ophuijsen (nama seorang guru besar belanda yang juga pemerhati bahasa), diberlakukan pada tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang berkuasa di Indonesia2
pada masa itu. Ejaan van Ophuijsen dipakai selama 46 tahun, lebih lama dari Ejaan Republik, dan baru diganti setelah dua tahun Indonesia merdeka.
Untuk sekedar memperoleh gambaran tentang ejaan yang pernah berlaku pada masa lalu itu dan sekaligus untuk membandingkannya dengan ejaan sekarang, perhtaikan pemakaian huruf dan kata-kata yang ditulis dengan ketiga macam ejaan itu seperti berikut ini.
Ruang Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

A.      Ruang lingkup EYD mencangkup lima aspek, yaitu:
1.         Pemakaian Huruf
2.         Penulisan Huruf
3.         Penulisan Kata
4.         Penulisan unsure serapan
5.         Pemakaian Tanda Baca


B.      Tujuan
Adapun tujuan yang ingin kami capai dari penulisan karya tulis ini adalah:
1.         Dapat memahami fungsi dari macam-macam tanda baca yang ada
2.         Dapat memahami tata cara dan letak dalam penggunaan tanda baca
3.         Dapat membuat sebuah karya tulis dengan tanda baca yang baik dan benar
4.         Dapat memahami dan mengembangkan tulisan dengan tanda baca yang baik dan benar

C.      Manfaat
Dengan diselesaikanya makalah ini, kami dapat memberikan manfaat antara lain
1. Dapat menulis karya ilmiah dengan Ejaan tanda baca yang benar
2. Dapat menggunakan tanda baca yang sesuai dengan konteks kalimat yang ada
3. Dapat memahami penggunaan tanda baca untuk menulis sebuah karya ilmiah yang baik dan benar

D.       Pemakaian Tanda Baca
Dalam hal pembuatan karangan ilmiah, kesalahan huruf dan tanda baca sering muncul. Dan di dalam penulisan tanda baca sering sekali kita lalai dan melakukan kesalahan dalam penulisanya. Sehingga menjadikan karangan atau karya ilmiah kita menjadi sebuah karya yang kurang baik karena ada kesalahan dalam penulisanya. Dari berbagai kesalahan itu, sebenarnya para penulis karya ilmiah mampu untuk membuat tulaisanya, akan tetapi mereka sering lalai dan ceroboh dalam penggunaan tanda baca. Karena apa, tanda baca selalu di anggap sepele dalam penggunaanya sehingga kadang menjadikan kalimat itu menjadi rancu dan berbeda arti. Suatu contoh kita ambil kalimat “kucing makan tikus mati”. Dalam konteks kalimat ini jika tidak kita beri pemisah tanda baca maka akan menjadikanya sulit untuk dipahamai. Dari kalimat “kucing makan tikus mati” siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?, akan tetapi apabila kita ganti konteks kalimat ini dengan pemberian tanda baca seperti ini ”kucing makan, tikus mati”, siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?, kemudian apabila kita gunakan konteks kalimat ini ”kucing makan tikus, mati”, siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?. Kucing makan tikus mati adalah salah satu contoh kalimat yang banyak persepsi apabila kita salah menggunakan tanda bacanya. Oleh karena itu, pemakaian tanda baca dalam penyusunan kalimat sangat perlu untuk diperhatikan.




E.        Macam-macam tanda baca
Tanda tanda baca yang dipakai dalam penuisan yaitu:
1)      Tanda titik(.)
2)      Tanda koma(,)
3)      Tanda titik koma(;)
4)      Tanda titik dua (:)
5)      Tanda hubung(-)
6)      Tanda pisah (_)
7)      Tanda elipis(…)
8)      Tanda Tanya(?)
9)      Tanda seru(!)
10)  Tanda kurung((…))
11)  Tanda kurung siku([…])
12)  Tanda petik ganda(“…”)
13)  Tanda petik tunggal(‘…’)
14)  Tanda garis miring(/)
15)  Tanda penyingkat(‘)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar