Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan
Setiap manusia yang jiwanya hidup pasti mempunyai harapan.
Mengapa saya katakana “yang jiwanya hidup” saja yang memiliki harapan??? Yah…
karena akhir-akhir ini saya serig kali menemukan manusia yang jiwanya mati.
Lhoo? Coba lihat diberita-berita, entah di surat kabar, televisi maupun
internet, hampir tiap hari kita melihat dari sekian berita ada berita tentang
orang yang mencoba bunuh diri. Orang-orang yang demikian lah yang saya sebut
jiwanya telah mati, meski raganya masih segar bugar. Mereka tak punya lagi
harapan. Nah, dalam kesempatan ini saya mencoba untuk membahas penyebab setiap
dari kita mempunyai harapan.
1. Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang
sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya
menangis, tertawa, bergembira, sedih , dsb
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya harapan
manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
1.
Kelangsungan hidup (survival)
2.
Keamanan (safety)
3.
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be
loving and love)
4.
Diakui lingkungan (status)
5.
Perwujudan cita-cita (self actualization)
a. Kelangsungan hidup (survival)
Setiap dari kita selalu ingin Isurvive dalam setiap keadaan.
Meski sebagian orang lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya meski sebenarnya
kontrak hidupnya belum habis. Tapi, saya yakin itu hanya sebagian kecil saja.
b. Keamanan
Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang
nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Walaupun secara
fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan rasa
perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.
c. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan
manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Tapi, sebagai
manusia yang berakal, kita harusnya mendahulukan kewajiban ketimbang hak.
Termasuk dalam masalah “cinta”. Kalau kita ingin menuntut hak kita untuk
dicintai orang tua kita, yaaa kita lebih dulu mencintai mereka, karena itu
kewajiban kita.
d. Status
Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status
dalam negara. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa diri
kita.
e. Perwujudan cita-cita
Pada dasarnya itu manusia mengembangkan bakat atau
kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar