Selasa, 26 Juni 2012


Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan
Setiap manusia yang jiwanya hidup pasti mempunyai harapan. Mengapa saya katakana “yang jiwanya hidup” saja yang memiliki harapan??? Yah… karena akhir-akhir ini saya serig kali menemukan manusia yang jiwanya mati. Lhoo? Coba lihat diberita-berita, entah di surat kabar, televisi maupun internet, hampir tiap hari kita melihat dari sekian berita ada berita tentang orang yang mencoba bunuh diri. Orang-orang yang demikian lah yang saya sebut jiwanya telah mati, meski raganya masih segar bugar. Mereka tak punya lagi harapan. Nah, dalam kesempatan ini saya mencoba untuk membahas penyebab setiap dari kita mempunyai harapan.

1. Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, sedih , dsb

2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :

1.       Kelangsungan hidup (survival)
2.       Keamanan (safety)
3.       Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
4.       Diakui lingkungan (status)
5.       Perwujudan cita-cita (self actualization)




a. Kelangsungan hidup (survival)
Setiap dari kita selalu ingin Isurvive dalam setiap keadaan. Meski sebagian orang lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya meski sebenarnya kontrak hidupnya belum habis. Tapi, saya yakin itu hanya sebagian kecil saja.
b. Keamanan
Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan rasa perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.

c. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Tapi, sebagai manusia yang berakal, kita harusnya mendahulukan kewajiban ketimbang hak. Termasuk dalam masalah “cinta”. Kalau kita ingin menuntut hak kita untuk dicintai orang tua kita, yaaa kita lebih dulu mencintai mereka, karena itu kewajiban kita.

d. Status
Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa diri kita.

e. Perwujudan cita-cita
Pada dasarnya itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar