Dunia pada kaget, team jerman yang tidak diunggulkan bisa
mengantongi masing-masing empat gol dalam tiga petandingan dengan team yang
memiliki gudang bintang yang bayarannya sangat wuah ! ( Australia, England dan
Argentina ) Semua pada memandang sebelah
mata atas team Jerman yang pemainnya rata-rata cukup baik, masih muda dan
dirasakan belum banyak pengalaman.
Jika kita
simak world cup sebelumnya, Jerman tiga kali masuk semifinal, dengan kualitas
yang tidak beda jauh, namun semua itu dibuktikan hanya dengan kemampuan team
work yang solit . Apa komentar pemain Jerman saat ditanya wartawan dengan
kehebatan mencetak gol yang jumlahnya hampir menyamai bintang top ? Sungguh
luar biasa katanya ” Apa artinya saya bisa meraih top score, jika team saya
kalah ? “ Mereka mengatakan yang membedakan team Jerman yang lalu dengan
sekarang, bahwa mereka memiliki pemain yang masih muda, dan skill yang rata2
baik. Semua ini menjadi team work yang lebih tangguh !
Coba
bayangkan team tangguh yang pelatihnya mengandalkan pemain yang memiliki skill
hebat, tumpuan semua padanya, begitu mati langkah, pelatih bingung, tidak
banyak berbuat, kehilangan kreatif, tidak heran Ruben marah sama pelatih dan
teman sendiri gara-gara diganti pemain lain. Ronaldo menyalahkan pelatihnya,
Maradona menggantungkan pada Messi, apa hasilnya ? Mengapa Messi menangis ? Apa
yang ditangisi ? yang pasti menangisi popularitasnya jatuh ( karena akan
disamakan dengan kehebatan Maradona masa lalu ), kemungkinan bayarannya
berkurang dan yang mengelukan tidak ada, sebaliknya akan menerima caci-maki.
England juga menggantungkan Roney, tidak banyak beda dengan Argentina.
Satu
pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua, bukan saja pada gelanggang olah
raga, semacam sepak bola, dalam rumah tangga, dalam organisasi, dalam
pemerintahan, siapapun yang menjadi pemimpin maupun orang yang duduk dalam team
yang selalu mengganggap dirinya lebih hebat dari orang lain, meremehkan
kekuatan team kerja, akan berakibat kehancuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar