Kamis, 30 Mei 2013

Teori Kepemimpinan


Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu:pemimpin sebagai subjek, dan. yang dipimpin sebagai objek.Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur,menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyaitanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilanaktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidakmudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalammenjalankan ke-pemimpinannya.Mitos-mitos PemimpinMitos pemimpin adalah pandangan-pandangan atau keyakinan-keyakinanmasyarakat yang dilekatkan kepada gambaran seorang pemimpin. Mitos inidisadari atau tidak mempengaruhi pengembangan pemimpin dalam organisasi.Ada 3 (tiga) mitos yang berkembang di masyarakat, yaitu mitos theBirthright, the For All - Seasons , dan the Intensity. Mitos the Birthrightberpandangan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dihasilkan (dididik). Mitosini berbahaya bagi perkembangan regenerasi pemimpin karena yang dipandangpantas menjadi pemimpin adalah orang yang memang dari sananya dilahirkansebagai pemimpin, sehingga yang bukan dilahirkan sebagai pemimpin tidakmemiliki kesempatan menjadi pemimpinMitos the For All - Seasons berpandangan bahwa sekali orang itu menjadipemimpin selamanya dia akan menjadi pemimpin yang berhasil. Padakenyataannya keberhasilan seorang pemimpin pada satu situasi dan kondisitertentu belum tentu sama dengan situasi dan kondisi lainnya. Mitos theIntensity berpandangan bahwa seorang pemimpin harus bisa bersikap tegasdan galak karena pekerja itu pada dasarnya baru akan bekerja jika didorongdengan cara yang keras. Pada kenyataannya kekerasan mempengaruhipeningkatan produktivitas kerja hanya pada awal-awalnya saja, produktivitas seterusnya tidak bisa dijamin. Kekerasan pada kenyataannya justru dapatmenumbuhkan keterpaksaan yang akan dapat menurunkan produktivitas kerja.
Teori-teori dalam Kepemimpinan
1.      Teori SifatTeori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpinditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu.Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorangpemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin.Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang denganberbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perludimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:- pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas,obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;- sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi,keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadipendengar yang baik, kapasitas integratif;- kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skalaprioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik,dan berkomunikasi secara efektif.Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalubersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggapunggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yangsudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yangterkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangaipemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkanprinsip keteladanan.

2.      Teori Perilaku :
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorangindividu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arahpencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:a. konsiderasi dan struktur inisiasiPerilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memilikiciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan,menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan sertamemperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pulakecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.b. berorientasi kepada bawahan dan produksiperilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekananpada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasankebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan danperilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi padaproduksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan,pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaiantujuan.Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum padadasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan.Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpindapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas danterhadap bawahan/hubungan kerja.Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskandari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)3. Teori SituasionalKeberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh cirikepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutansituasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi denganmemperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang
Perhatian utama model ini adalah perilaku pemimpin dikaitkan dengan prosespengambilan keputusan. Perilaku pemimpin perlu disesuaikan dengan strukturtugas yang harus diselesaikan oleh bawahannya.Salah satu syarat penting untuk paradigma tersebut adalah adanyaserangkaian ketentuan yang harus ditaati oleh bawahan dalam menentukanbentuk dan tingkat peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan.Bentuk dan tingkat peran serta bawahan tersebut “didiktekan” oleh situasi yang dihadapi dan masalah yang ingin dipecahkan melalui proses pengambilankeputusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar