Kelompok
dalam perspektif interaksional dikemukakan Marvin Shaw sebagai dua orang atau
lebih yang berinteraksi satu sama lain dengan cara tertentu, di mana
masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pihak lainnya. Suatu kelompok
(kecil) adalah kelompok yangterdiri dari dua puluh orang atau kurang, walaupun
dalam beberapa hal kita lebih berkepentingan dengan kelompok yang terdiri dari
lima orang atau kurang.
Batasan yang
diuraikan Shaw melibatkan tindak komunikasi sebagai karakteristik yang esensial
dari kelompok. Masih menurut Shaw, kelompok yang baik adalah kelompok yang
dapat bertahan untuk suatu periode waktu yang relative panjang, memiliki
tujuan, dan memiliki struktur interaksi.
Pengantar
singkat ini dimaksudkan untuk memberi gambaran kepada kita, bahwa kelompok
merupakan bagian yang sangat penting dari aktivitas suatu masyarakat. Clovis
Sheperd menjelaskan, bahwa kelompok merupakan suatu mekanisme mendasar dari
sosialisasi dan sumber utama dar i tatanan sosial. Orang mendapatkan nilai dan
sikap mereka, sebagian besar dari kelompok di mana mereka berada. Karenanya,
kelompok (kecil) memberikan suatu fungsi perantara yang penting antara individu
dengan masyarakat luas.
Kelompok
sekumpulan orang yang :
1. (saling)
berinteraksi satu dengan yang lainnya
2. secara
psikologis saling bertanggung jawab padasesama anggota kelompok
3.
mempersepsikan diri mereka sebagai suatu
Sifat
Kelompok
1. Kelompok Formal :dibentuk oleh
organisasi terstruktur terdapat penugasan kerja perilaku seseorang ditentukan
mengikuti aturan organisasi
2. Kelompok Informal :struktur
perserikatan tidak formal dan tidak ditentukan oleh organisasi terbentuk secara
alamiah dalam lingkungan kerja muncul sebagai respon terhadap kebutuhan untuk
melakukan hubungan social
Kondisi-Kondisi
Pembentukan Kelompok
Orang
cenderung untuk membentuk kelompok pada tingkat horizontal maupun vertical.
Kelompok ini terpisah dan berlainan dengan organisasi formal. Alasan para
karyawanmemasuki kelompok adalah disebabkan lokasi komuniksi yang meningkat
atau interaksi terjadi bila para anggota bekerja bersama-sama secara dekat.
Orang memasuki kelompok tertentu adalah mempunyai minat atau pekerjaanyang sama
terjadinya kelompok juga disebabkan dalam memecahkan masalah yang khusus atau
rumit.
Pengambilan
Keputusan Oleh Kelompok
Dalam
usaha-usaha besar yang menghadapi masalah-masalah rumit, keputusan-keputusan
itu muncul sebagai akibat dari serangkaian pertemuan-pertemuan dimana para
eksekutif mendekati masalah-masalah tersebut secara bersama-sama. Pertemuan
kelompok ini dapat dinamakan konferensi, komite, dewan pengurus, satuan-satuan
tugas, atau pertemuan staf saja.
Suatu komite
dapat didefinisikan sebagai setiap kelompok yang saling mempengaruhi berkenaan
dengan suatu usul umum yang didelegasikan dengan otoritas formal oleh seorang
eksekutif yang ditunjuk . beberapa selisih pendapat antar manajer mengenai
penggunaan komite-komite itu adalah akibat suatu kegagalan pembedaan antara
usul-usul yang menjadi dasar pembentukan komite.
Pada saat
kebutuhan besar untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan kelompok dalam
dalam semua tipe organisasi , prinsip tersebut tersebut memberikan suatu titik
pandang yang pasti, yang mungkin sangat bermanfaat dalam merealisasikan
pemikiran tentang kelompok pengambil keputusan.
Terdapat
keuntungan-keuntungan dalam pengambilan keputusan oleh kelompok adalah sebagai
berikut :
1. Suatu keputusan dapat didekati dari
berbagai titik pandang oleh para spesialis dalam suatu kelompok.
2. Koordinasi aktivitas departemen-departemen
yang terpisah dapat dicapai melalui interaksi timbale balik dalam pertemuan
3. Motivasi setiap anggota untuk
melaksanakan suatu keputusan dapat ditingkatkan karena merasa berpartisipasi
4. Kelompok menyediakan suatu sarana
dimana para eksekutif dapat dilatih teknik pengambilan keputusan
5. Kelompok mengizinkan adanya suatu
refresntatif dari kelompok-kelompok penting yang berlainan
6. Diskusi kelompok merupakan salah satu
metode berfikir kreatif.
Dasar
kelompok untuk membuat keputusan semakin lama mungkin banyak diterima secara
luas. Melalui pembuatan keputusan kelompok maka mereka yang akan terpengaruh
oleh sebuah keputusan, diberikan peluang untuk ikut serta dalam perumusannya.
Sudah diakui, keputusan-keputusan yang dibuat kelompok adalah sering kali lebih
baik dari pada keputusan-keputusan dari rata-rata anggota kelompok.
Terdapat dua
alas an mengapa pengambilan keputusan secara kelompok:
1. Jumlah seluruh pengetahuan kelompok itu
adalah lebih besar
2. Kelompok itu mempunyai gagasan
alternatif-alternatif yang lebih luas dalam proses keputusan
Dalam
pengambilan keputusan tercakup kemahiran menyeleksi dan menentukan keputusan
yang paling tepat dari sekian banyak alternative jawaban / pemecahan masalah.
Selanjutnya karena dibebani oleh tanggung jawab etis, mana merupakan tugas yang
cukup berat untuk memastikan satu keputusan ditengah situasi yang tidak
menentu, yang belum dikenal sebelumnya atau yang saring muncul dengan mendadak.
Kelebihan
Dan Kelemahan Pembuatan Keputusan Kelompok Robbins, Stees
KELEBIHAN :
1. Breadth of Information : kelompok dapat
mengumpulkan lebih banyak pengetahuan dan fakta
2. Diversity of Information : kelompok
mempunyai perspektif yang lebih luas dan memikirkan lebih banyak solusi
alternative
3. Acceptance of Solution : individu yang
berpartisipasi dalam pembuatan keputusan tersebut dan lebih cenderung untuk
mendukung keputusan
4. Legitimacy of Process : proses
pembuatan keputusan kelompok berperan sebagai fungsi komunikasi yang penting,
juga sebagai fungsi politis yang berguna
KELEMAHAN :
1. Time consuming : kelompok bekerja lebih
lamban daripada individu
2. Conformity : kepuasan kelompok
melibatkan banyak kompromi yang dapat membuat keputusan menjadi kurang optimal
3. Domination of Discussion : sering
kelompok didominasi oleh satu orang atau clique kecil, yang menghilangkan
banyak sisi posisif dari proses kelompok
4. Ambiguous Responsibility : terlalu
mengantungkan diri pada keputusan kelompok dapat menghambat kemampuan
H. A. Simon
dalam bukunya administrative behaviour (1947), mengemukakan tiga proses dalam
pengambilan keputusan, yaitu:
1. Inte Ligence activity, yaitu proses
penelitian situasi dan kondisi dengan wawasan yang intelligent.
2. Design activity, yaitu proses menemukan
masalah, mengambangkan pemahaman dan menganalisis kemungkinan pemecahan masalah
serta tindakkan lebih lanjut, jadi ada perencanaan pola kegiatan.
3. Choice activity, yaitu memilih salah
satu tindakan dari sekian banyak alternative /lemungkinan pemecahan
Cara lain
untuk memahami tindak komunikasi dalam kelompok adalah dengan melihat bagaimana
suatu kelompok menggunakan metode-metode tertentu untuk mengambil keputusan
terhadap masalah yang dihadapi. Dalam dataran teoritis, kita mengenal empat
metode pengambilan keputusan, yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule
without discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi
(authority rule after discussion), dan kesepakatan (consensus).
Kewenangan
Tanpa Diskusi
Metode
pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik
atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu
cepat, dalam arti ketika kelompok tidak mempunyai waktu yang cukup untuk
memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna
dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan
persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan
persetujuan para anggotanya.
Pendapat
Ahli
Kadang-kadang
seorang anggota kelompok oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli
(expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk
membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik,
apabila seorang anggota kelompok yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar
tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota kelompok
lainnya.
Kewenangan
Setelah Diskusi
Sifat
otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan
dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after discussion ini
pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota kelompok dalam proses
pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode
ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping
juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai
hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas. Dengan
perkataan lain, pendapat anggota kelompok sangat diperhatikan dalam proses
pembuatan keputusan, namun perilaku otokratik dari pimpinan, kelompok masih
berpengaruh.
proses
pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa
pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.
d.
Kesepakatan
Kesepakatan
atau konsensusakan terjadi kalau semua anggota dari suatu kelompok mendukung
keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan,
yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota kelompok akan dapat meningkatkan
kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota
dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode konsensus sangat penting
khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar